buku tamu

Kamis, 14 Juni 2012


Kegagalan Pendidikan Akhlak dan Moral Bangsa

Ditengah carut marut dan centang perenang dunia pendidikan Indonesia yang diwarnai dari berderet kasus asusial,pencabulan,kasus foto dan video porno yang diproduksi oleh dunia pendidikan Indonesia. Menandai gagalnya sistem pendidikan akhlak dan moral bangsa Indonesia.
Mengapa bisa sedemikian parah wajah pendidikan di Indonesia…?
Ya…bangsa ini memang bisa dikatakan berhasil mendidik anak bangsa menjadi orang yang cerdas atau sedikit cerdas, tetapi gagal mendidik anak bangsa menjadi orang yang berakhlak dan bermoral… 

Mengapa ini terjadi….?
Negara ini menganggap bahwa kemajuan pendidikan hanya dari segi kecerdasan otak saja. Sedangkan pendidikan moral dan akhlak yang menyangkut kepada pendidikan agama sangat kurang dan hampir tidak terpikirkan oleh pemerintah. Inilah yang membuat akhlak dan moral anak bangsa hancur… 
Mungkin sebahagian dari kita mengalaminya, waktu di sekolah dulu berapa jam pelajaran agama yang kita peroleh di Sekolah….. Sedangkan pendidikan agama untuk anak-anak tanggung jawabnya diberikan kepada keluarga masing-masing. Inilah ciri dari pendidikan sekuler…dan inilah hasilnya… 
Untuk apa orang pandai tetapi tidak berakhlak…. Solusi yang ditawarkan….Indonesia banyak mengadopsi sistem pendidikan sekuler, inilah yang membuat hancur pendidikkan di Indonesia terutama pendidikan akhlak dan moral.Indonesia harus mengembangkan pola pendidikan asli dari Indonesia sendiri yaitu pesantren. 
Jika dikelola dan dikembangkan dengan baik dan didukung oleh pemerintah, maka pola pesantren ini sangat baik dalam mendidik moral dan akhlak anak-anak ketika menimba ilmu…
Disiplin yang keras dan pengawasan anak-anak selama 24 jam melatih moral dan akhlak untuk selalu disiplin dan terbiasa mematuhi aturan yang ada….

Sudah banyak yang merasakan manfaat sistem pesantren ini. Memang ada yang gagal dan itu sebagaian kecil saja, karena pastilah tidak semua benih yang ditanam akan berhasil. 
Sistem barat mengadopsi pesantren dengan menjalankan sistem asrama bagi pelajar dan siswanya yang diawasi sangat ketat, dan mereka berhasil.
Sayangnya sistem pesantren ini hanya diadakan sampai tingat pendidikan menengah atas saja. Untuk tingkat pendidikan tinggi sistem pesantren ini tidak dikembangkan. Hal ini menyebabkan anak didik yang biasa terawasi menjadi lepas kendali setelah mereka masuk ke dunia pendidikan tinggi. 
Kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia juga menjadi penyebab rusaknya moral dan akhlak bangsa. Hal ini lah yang menyebabkan bahwa perbandingan orang-orang yang terdidik dengan akhlak yang baik sangat sedikit dibanding dengan rakyat yang tidak terdidik dengan akhlak yang rusak.
Menghilangkan image bahwa pesantren hanya untuk mendidik anak buangan atau anak yang bandel atau anak yang telah rusak akhlaknya. Sedangkan anak yang tidak bermasalah tidak mau bersekolah di pesantren. Jika anak bermasalah saja bisa dibuat baik, konon lagi anak yang baik akan semakin menjadi baik jika mau bersekolah di pesantren. Semoga pendidikan Indonesia tidak hanya memajukan kecerdasan bangsa tapi juga memajukan moral dan akhlak bangsa…






SUMBER : http://infotekkom.wordpress.com

Senin, 11 Juni 2012

JANGAN KATAKAN LETIH PADA IBU





JANGAN PERNAH KITA MENGATAKAN LETIH PADA IBU.??
kita belum pernah merasakan seletih apa yang ibu rasakan untuk kita
lihatlah, wajah dulu yang lembut sekarang sudah keriput ditelan usia.
tubuh yang dulu tegap sekarang sudah bungkuk karena memikul beban.kita memang sering lupa dan tidak pernah mau tahu betapa IBU SANGAT MENCINTAI KITA.
kembali kepada kita,apa yang telah kita perbuat untuk ibu..??
dalam hal apa kita tlah berdosa pada ibu..??
dan apa yang belum kita sempurnakan untuk ibu..??
semoga kita tidak pernah lupa, bahwa ibu adalah sesosok perempuan yang kuat…
ibu, ibu dan ibu…….
Bagi Ibu Kesehatan Kita Lebih Penting
Ibu tidak memperhatikan keselamatanya sendiri demi kita

Ada Cerita Tentang Pengorbanan Ibu pada anaknya yang sangat menyayat hati. mungkin kisah dibawah udah pernah diposting dimari. ane cuma ingin berbagi dan menegaskan bahwa sekuat apapun kita ibu kita jauh lebih kuat!!
Berikut Kisahnya:
Jika kamu selamat, ingatlah, Ibu mencintaimu
Ini adalah satu dari… sekian banyak kisah nyata tentang pengorbanan seorang Ibu, cerita ini terjadi di Jepang beberapa waktu lalu, ketika gempa bumi dan terjangan tsunami meluluhlantakkan negara tersebut.
Ketika gempa bumi sudah mereda, ketika tim SAR telah mencapai puing-puing bangunan rumah ibu muda tersebut, mereka melihat sesosok tubuh seorang perempuan diantara puing-puing tersebut, tetapi posisi tubuhnya sangat aneh. Dia bersimpuh layaknya orang bersujud, tubuhnya condong ke depan dan kedua tangannya seperti disangga oleh sebuah benda. Rumah yang rubuh itu telah menimpa kepala dan juga punggungnya.
Dengan penuh kesulitan, kepala tim SAR meletakkan tangannya melalui celah kecil dinding untuk menggapai tubuh wanita tersebut. Dia berharap wanita tersebut masih hidup. Tapi tubuh yang telah dingin serta kaku tersebut mematahkan keyakinannya. Dia telah meninggal.
Dia, dan juga timnya yang lain, meninggalkan rumah tersebut dan akan mencari korban dari puing-puing bangunan yang lain, tetapi karena beberapa alasan dan dorongan batin entah dari mana, ketua tim SAR tersebut tergerak untuk kembali menelusuri sisa rumah wanita tersebut. Lagi-lagi, dia berlutut dan meletakkan tangannya di ruangan kecil dibawah mayat wanita malang tersebut, tiba-tiba dia berteriak kegirangan.
“Ada anak! Lihat! Ada anak dibawah sini!”. Keseluruhan tim SAR bergegas membantu, dengan hati-hati mereka membersihkan puing-puing disekitar wanita tersebut, ada seorang bayi (yang kurang lebih berumur 3 bulan) terbungkus disebuah selimut bermotif bunga-bunga dibawah mayat ibu tersebut. Tentu saja, wanita tersebut telah melakukan pengorbanan luar biasa untuk menyelamatkan anaknya. Bayi mungil tersebut masih tertidur ketika ditemukan ketika ketua tim SAR menemukannya.
Tim medis segera memeriksa bayi tersebut, setelah mereka membuka lembaran selimut tersebut mereka melihat sebuah handphone didalamnya, terdapat sebuah pesan teks yang ada di layarnya yang berbunyi, “Jika kamu selamat, ingatlah, Ibu mencintaimu.”
Handphone tersebut beredar dari satu orang ke yang lainnya, semua yang membaca pesan tersebut bersimpuh dan menitikkan air matanya, “Jika kamu selamat, ingatlah, Ibu mencintaimu.” Sebegitu besarnya cinta seorang ibu kepada anaknya!

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

Pengertian dan Jenis Etika Etika dan Profesionalisme TSI terdiri dari tiga kata, yakni etika, profesionalisme, dan TSI.  Pertama adalah...