Pengertian dan Jenis Etika
Etika dan
Profesionalisme TSI terdiri dari tiga kata, yakni etika, profesionalisme, dan
TSI. Pertama adalah Etika,
apa yang dimaksud dengan etika? berikut adalah Pengertian Etika secara
(Etimologi), berasal dari bahasa Yunani, Ethos, yang berarti watak kesusilaan
atau adat kebiasaan. Dapat dikatakan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan
yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia.
Arti dari
bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis
(asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Terdapat dua macam dalam etika yaitu etika
deskriptif dan etika normatif, berikut adalah macam-macam etika :
1. Etika Deskriptif
Etika yang
menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta
apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Artinya etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan
situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan
dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan
dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan
berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia
atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidup ini. Jadi, etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun
agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Macam-macam Etika
Secara Umum :
a.
Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar
bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan
etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan
bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya
suatu tindakan.
b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
·
Etika
Individual, yaitu menyangkut
kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
·
Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai
kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Selanjutnya pengertian dari kata Profesionalisme, profesialisme. Berasal dari kata profesional
yang mempunyai makna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme itu
sendiri adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang profesional
(Longman, 1987).
Menurut
Abdulrahim (dalam suhrawardi, 1994 :10) bahwa profesionalisme biasanya
dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik,
dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
1.
Punya
Keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan
peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan
dengan bidang tadi.
2.
Punya ilmu
dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka
didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan.
3.
Punya sikap
berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
4.
Punya sikap
mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan
menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi
dirinya dan perkembangan pribadinya.
Secara umum ciri-ciri profesionalisme pada
bidang informasi teknologi ( IT ) adalah :
- Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam
bidang pekerjaan IT
- Memiliki wawasan yang luas.
- Memiiliki kemampuan dalam analisa dan tanggap
terhadap masalah yang terjadi.
- Mampu berkerjasama dan dapat menjalin hubungan
baik dengan rekan-rekan kerja
- Dapat menjaga kerahasian dari sebuah data dan
informasi
- Dapat menjunjung tinggi kode etik dan displin
etika.
Selanjutnya pengertian dari Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan tenologi yang tidak terbatas
pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek
keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta
organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). sebuah teknologi yang
dapat mengubah dunia, memberikan banyak pengetahuan serta informasi yang
bermanfaat dengan gagasan bentuk teknologi yang mumpuni yang dirasa tidak akan
ada habisnya dan terus dapat untuk dikembangkan.
Yang dimaksud dengan Etika dan
Profesionalisme TSI?
Jadi,
pengertian dari etika dan profesionalisme TSI adalah norma-norma, nilai-nilai,
kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas
seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi
sistem informasi di lingkungannya. sebagai pekerja teknologi informasi yang
memiliki aturan aturan serta sikap dan tingkahlaku dalam pengoperasian
teknologi informasi.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI
dibutuhkan?
Alasan mengapa
seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar dalam sebuah
pekerjaan yang membutuhkan sikap dan tanggung jawab,manusia lebih baik saat
mengetahui aturan aturan yang harus dipenuhi sehingga Manusia yang memiliki
etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan
Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dapat membuat seorang menjadi
pribadi yang mengetahui apa tanggung jawab dan sikap yang bernar yang harus ia
ambil dan putuskan. profesionalisme juga membuat seseorang menjadi paham benar
apa yang harus dikerjakan dan mendidik untuk menjadi manusia yang
berkulitas.
Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar
seseorang dapat :
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul
akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan
mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika
teknologi informasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan
dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
- Standar‐standar
etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi,
dan masyarakat pada umumnya.
- Standar‐standar
etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema
etika dalam pekerjaan.
- Standar‐standar
etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan
kelakuan‐kelakuan yang jahat
dari anggota‐anggota tertentu.
- Standar‐standar
etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota
profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam
pelayanannya.
- Standar‐standar
etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran
dari tenaga ahli profesi.
Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah
tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan
menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Kapan menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan profesionalisme
TSI digunakan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi
yang ada. Tetapi etika dan profesionalisme TSI ini tidak hanya digunakan saat
sedang melakukan sebuah proyek yang akan dijalankan, melainkan juga harus
dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari
suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Ada empat isu-isu etika yang harus diperhatikan,
yakni:
- Isu privasi: rahasia pribadi yang sering
disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer
orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi
informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi
mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini
berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
- Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan
akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung
jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang
seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
- Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi
(hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan
dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak
adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor,
termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
- Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses
infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah
keamanan sistem dan informasi.
Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan
dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara
profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang
berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.'
Siapa pengguna Etika dan Profesionalisme TSI?
Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah
semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka
yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu
etika seperti yang telah dijelaskan di atas.
Tujuan digunakannya Etika dalam Teknologi Sistem
Informasi
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul
akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan
mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika
teknologi informasi.
Penerapkan Etika dan Profesionalisme Teknologi
Sistem Informasi
Penerapa Etika dan
profesionalitas teknologi sistem informasi Harus dilakukan oleh semua pihak
yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi
tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu
lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi Sistem Informasi
untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.Sebagai seorang
yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk mempromosikan etika
penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan dantempat khususnya tempat
kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai
suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.
sumber :