9 Etika Penting yang Kini Sering Dilupakan
Oleh Puteri Fatia | Yahoo She – Rab, 14 Des 2011 11:02 WIB
Kehidupan yang makin penuh tuntutan membuat gaya hidup manusia semakin
berubah. Bahkan beberapa hal sederhana yang dulu penting kini sering
dilupakan.
Di tengah kesibukan dan nilai-nilai baru yang kita
terima dari berbagai sumber, banyak hal kecil yang pelan-pelan
ditinggalkan. Etika-etika ringan yang dulu penting, kini perlahan
terlupakan atau bahkan sengaja disamarkan untuk kepentingan pribadi.
Tentu saja Anda tak ingin dicap sebagai orang yang egois dan tidak
peduli sekitar.
Maaf, terima kasih, tolong
Tiga
kata ini sering kali lupa kita ucapkan kepada orang-orang di sekitar.
Akan lebih baik menggunakan kata “tolong” saat meminta office boy atau
asisten rumah tangga melakukan sesuatu untuk kita. Begitu juga
sesudahnya, kata terima kasih kerap lupa diucapkan. Memang kesannya
sepele, tapi orang yang dimintai bantuan akan merasa lebih dihargai
jika Anda mau mengucapkan tolong dan terima kasih.
Saat
bersenggolan di pusat perbelanjaan atau tak sengaja menginjak kaki
orang saat berhimpitan di bus, seringkali terlihat orang tersebut hanya
berpaling tanpa mengucap kata maaf. Tak ada yang dirugikan saat kata
maaf terucap, yang ada justru perasaan lebih tenang. Kata maaf
merupakan kata yang simpel namun seringkali sulit diucapkan. Jangan
termakan gengsi saat mengucap kata maaf. Itu bisa membantu Anda
memperbaiki hubungan dengan orang lain atau membuat suasana menjadi
lebih damai.
Menatap mata
Pemandangan umum
saat ini adalah, seseorang menatap ponselnya ketika berbicara dengan
orang lain. Usahakanlah untuk selalu menatap lawan bicara Anda saat
sedang berbicara atau memberikan instruksi. Tunda sesaat aktivitas di
handphone Anda ketika sedang berbicara dengan seseorang. Menatap lawan
bicara akan membuat mereka merasa lebih dihargai. Jika memang respon di
ponsel Anda tidak bisa ditunda, sebaiknya komunikasikan hal tersebut
dengan lawan bicara. Katakan "Maaf saya harus menjawab SMS penting ini
terlebih dahulu," dan setelah itu lanjutkan pembicaraan.
Menahan pintu
Ini
tindakan yang sangat simpel yang menunjukkan Anda menghargai orang
lain. Saat hendak keluar atau masuk melalui pintu, usahakan tahan pintu
untuk orang di belakang Anda. Tindakan kecil ini menunjukkan Anda orang
yang perhatian dan menghargai orang lain di sekitar.
Masuk lift
Bahkan
di perkantoran mewah, pemandangan ini sering terjadi. Seseorang
langsung masuk ke lift ketika belum semua orang di lift keluar.
Tindakan seperti ini justru membuat proses keluar-masuk lift lebih lama
karena ada orang yang terhalang untuk keluar. Sebaiknya, tunggu sampai
semua orang keluar baru Anda masuk ke dalam lift. Dengan begitu semua
orang nyaman dan tidak perlu ada orang yang kesal dan mengumpat karena
terhambat jalan keluarnya.
Berikan tempat duduk
Sering
kali penumpang yang masih sanggup berdiri terlihat menduduki kursi yang
seharusnya bisa diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Walau sejak
sekolah dasar pelajaran ini sudah diberikan, tapi tetap saja masih
banyak orang yang melupakannya. Wanita hamil, orang berusia lanjut,
penyandang cacat, dan anak-anak sebaiknya diberikan prioritas untuk
memperoleh tempat duduk. Bahkan di beberapa kendaraan umum sudah ada
tanda untuk itu. Beberapa teman bahkan mengaku sering pura-pura tidur
agar bisa tetap duduk walau ada yang lebih membutuhkan.
Posisikan
diri Anda seperti orang tersebut, jika Anda merasa ingin duduk saat
membawa bawaan berat, maka tak ada salahnya memberikan tempat duduk
pada orang yang membawa bawaan berat saat bertemu di kendaraan umum.
Antre
Terburu-buru
bukan alasan untuk memotong antrean dengan berbagai trik. Jika ada
sekumpulan orang menunggu di depan lift, Anda tak bisa semena-mena
menyerobot ke depan untuk mendapat giliran masuk. Bukan hanya Anda di
dunia ini yang terburu-buru. Hargailah orang lain di sekitar. Anda
tentu kesal jika antrean Anda diserobot. Jangan melakukan hal yang sama
pada orang lain.
Memperkenalkan teman
Adakalanya
kita lupa mengenalkan teman kita dengan teman baru saat bertemu di
suatu tempat. Jika Anda pergi dengan ibu, lalu bertemu teman,
kenalkanlah ibu Anda kepada teman. Begitu juga ketika Anda pergi
bersama orang lain. Kenalkan teman Anda beserta hubungannya. Misalnya,
"kenalkan ini Adam, kakak saya" atau "kenalkan ini Dina, teman kantor
saya". Hal kecil tersebut membuat teman atau partner kita merasa
dihargai karena diakui keberadaannya. Selain itu membuka pertemanan
baru adalah hal yang baik.
Sibuk dengan telepon
Saat
ada pertemuan penting atau beribadah, jangan lupa atur bunyi telepon
seluler Anda agar tidak menganggu. Jika tidak terlalu penting sebaiknya
jangan angkat telepon masuk saat sedang dalam pertemuan penting. Minta
izin terlebih dahulu lalu tinggalkan ruangan jika memang harus
mengangkat telepon.
Begitu juga dengan nada bicara, usahakan
untuk tidak berbicara dengan suara keras saat Anda berada di tempat
umum seperti mal, kantor, atau sekolah. Kehadiran ponsel pintar membuat
banyak orang kini terbagi perhatiannya pada kegiatan yang sedang
dilakukan. Saat sedang beribadah sebaiknya simpan rapat-rapat ponsel
Anda di tas. Jangan pula membuat teman atau orang tua Anda kesal dengan
terus memainkan ponsel saat berbicara dengan mereka.
Menyapa
Saat
bertemu tetangga, berikan sapaan yang ramah. Jangan berlaku pura-pura
tidak melihat ketika berpapasan dengan orang yang Anda kenal. Bangun
hubungan baik hanya dengan teguran yang sederhana. Anda tidak pernah
tahu kapan akan membutuhkan orang tersebut. Karena itu tak ada salahnya
bangun hubungan baik dengan tindakan-tindakan yang kecil namun berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar